Peran Ikatan Guru Indonesia di Masa Pandemi COVID-19
Oleh
Ni Nyoman Widiani, S.Pd. (SMA Negeri 1 Selat)
Adanya pandemi COVID-19 di Indonesia akhir-akhir ini memberikan dampak yang sangat buruk bagi seluruh warga masyarakat Indonesia. Selain dalam bidang kesehatan juga berdampak bagi dunia pendidikan. Dampak yang paling menonjol dalam dunia pendidikan adalah dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Dalam melakukan pembelajaran, setiap guru hendaknya memiliki media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang meliputi bahan dan peralatan. Dengan masuknya berbagai teori dan teknologi, media pembelajaran terus mengalami dan tampil dalam berbagai jenis. Beberapa kegunaan praktis dari penggunaan media pembelajaran adalah media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Selain itu media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dan lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik untuk belajar mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Media pembelajaran juga dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. Untuk memenuhi tugas sebagi seorang guru dimasa pandemi COVID -19 guru dituntut untuk mengajar secara daring. Dalam penyiapan materi maupun bahan ajar untuk siswa seharusnya guru sudah menyiapkan betul bahan ajar yang akan dipergunakan nanti. Nah disinilah guru dituntut untuk aktif dan selalu berkretifitas di dunia Pendidikan. Maka pemerintah mengadakan suatu ikaptan guru yang disebut dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI).
Ikatan Guru Indonesia (IGI) merupakan organisasi profesi guru yang disahkan oleh pemerintah melalui SK Depkumham Nomor AHU-125.AH.01.06.Tahun 2009, tertanggal 26 November 2009, dan diperbarui dengan Nomor: AHU-0000308.AH.01.08. Tahun 2016
Gerakan Ikatan Guru Indonesia ternyata sangat efektif, dalam 3 tahun pertama, Ikatan Guru Indonesia sukses melatih lebih dari 1,5 juta guru di Indonesia dan berhasil melahirkan lebih dari 1000 guru pelatih yang ternyata dalam kondisi wabah pandemi COVID-19 paling siap dalam menjalankan program pembelajaran yang efektif dan menyenangkan meskipun dalam sistem jarak jauh. Bahkan guru-guru pelatih ini bergerak cepat melatih guru-guru lainnya tanpa membutuhkan anggaran negara dan tanpa perlu instruksi dari pemerintah. Dalam kondisi Pandemi COVID -19, hanya dalam 3 bulan Ikatan Guru Indonesia sukses menyelenggarakan 1.458 pelatihan guru di hampir seluruh kabupaten kota di seluruh Indonesia secara online dan melibatkan hampir 300.000 guru di seluruh Indonesia.
Salah satu kegiatan IGI adalah Wokshop Online SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog). Workshop SAGUSABLOG adalah Workshop yang melatih guru agar bias membuat akun blog yang didalamnya memuat tulisan, media pembelajaran, penilaian dan termasuk media online untuk memasarkan produk kerajinan. Dengan adanya SAGUSABLOG ini akan mempermudah guru memberikan pembelajaran kepada siswa baik materi maupun penilaian.
0 komentar:
Posting Komentar