Kamis, 08 Oktober 2020

Artikel

ETIKA BERBAHASA 
DI KALANGAN REMAJA 


Prilaku berbahasa seseorang dapat dijadikan tolok ukur keberadaan suatu bangsa. Pepatah mengatakan, bahasa adalah cerminan pribadi seseorang, karena melalui tutur kata kita dapat menilai pribadi seseorang . 

Sadarkah kalian setiap kali anda berbicara, orang-orang di sekeliling anda mengalihkan pusat perhatiannya kepada anda? Sadarkah anda dari penyampaian dan pemilihan kata yang anda ucapkan, mereka bisa mengetahui setidaknya sedikit dari kepribadian anda? Pertanyaan tersebut hanya salah satu contoh dari hubungan “Etika Berbahasa dengan Kaum Remaja”. 

Bahasa Indonesia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer/kesewenang-wenangan, yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Etika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang baik –buruk serta hak dan kewajiban (moral) seseorang. 

Karakteristik perkembangan bahasa remaja dipengaruhi oleh lingkungan. Ia telah banyak belajar dari lingkungan. Karena itu bahasa remaja terbentuk dari kondisi linggkungan , lingkungan tersebut mencakup, lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan , dan lingkungan masyarakat. Bersamaan dengan kehidupannya di dalam masyarakat luas, anak (remaja) mengikuti proses belajar di sekolah. Sebagaimana diketahui, di lembaga pendidikan diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar mengenai etika berbahasa. Proses pendidikan bukan memperluas dan memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata, tetapi juga secara berencana merekayasa perkembangan sistem budaya, termasuk etika dalam berbahasa. 

Masalah etika berbahasa yang sangat erat hubungannya dengan kaum remaja saat ini adalah etika berbahasa yang tidak benar dan etika berbahasa yang benar. 

1. Penggunaan etika berbahasa yang tidak benar bisa kita lihat dari maraknya tawuran antar pelajar, baik pada tingkat SMP, SMA, maupun Perguruan Tinggi. Alasan mereka untuk tawuran adalah karena penggunaan bahasa yang tidak baik yaitu bahasa yang digunakan berupa bahasa ejekan . Bahasa ejekan itu sering digunakan untuk mengejek si penutur dengan yang dituturkan maka berakibatlah tawuran antarpelajar. Contoh kalimat yang menggunakan etika berbahasa yang tidak baik, yang berupa ejekan dan dapat mengundang aksi tawuran. 

“ Dasar nggak punya nyali,banci!!!” 

“ Banyak gaya tapi otak lo cuma sedikit” 

Contoh dari kalimat di atas, dilihat dari penggunaan bahasanya sudah tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia . Untuk itulah sering menimbulkan suatu perdebatan dan bahkan menimbulkan aksi tawuran. 

Penggunaan bahasa yang kurang baik di kalangan remaja saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya: 

1. Salah pergaulan. 

Apabila remaja itu salah memilih teman atau salah bergaul maka remaja itu akan terjerumus atau melakukan ha-hal yang tidak diinginkan. Contohnya, mencuri, sering tawuran,memerkosa dan lain sebagainya. 

2. Kurangnya perhatian dari orang tua, sehingga anak merasa tidak nyaman berada di rumah. Hal ini bisa menyebabkan anak terkena pergaulan bebas. 

3. Remaja ingin mengikuti tren agar terlihat keren,padahal hal itu sama sekali tidak benar. Misalnya, merokok, minum-minuman keras dan mereka mencoba-coba menikmati narkoba. 

4. Himpitan ekonomi yang membuat para remaja stres dan butuh pelarian. 

5. Kurangnya pendidikan agama. 

Kelima faktor tersebut akan memberikan dampak negatif terhadap anak remaja. 



Etika berbahasa yang benar . Penggunaan bahasa yang baik dan benar mencerminkan bahwa etika berbahasa sudah baik, itu bisa kita lihat ketika ia berinteraksi dengan seseorang dan ada hubungan timbal balik antara seseorang yang dibicarakan dengan seseorang yang diajak bicara. 

Contoh seperti dalam kalimat dialog antara seorang guru dengan seorang siswa. 

Pak guru : “ apakah kamu sudah mengerjakan PR “? 

Rino : ”sudah saya kerjakan pak”. 

Pak Guru : “baiklah kalau begitu segera dikumpulkan”. 

Rino : “baik pak”. 

Seperti yang kita gunakan untuk berkomuikasi dalam kehidupan sehari-hari bahasa memiliki peran yang sangat penting. Dengan demikian etika berbahasa harus tetap terjaga, baik di lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat . Hal ini bisa kita lakukan dengan, 

1.jujur dan tidak sombong. 

2. bersikap dewasa dan tidak kekanak-kanakan. 

3.lapang dada dalam berkomunikasi. 

4. menggunakan panggilan dan sebutan orang dengan baik. 

5. menggunakan pesan bahasayang efektif dan efisien. 

6. tidak mudah emosi atau emosianal. 

7. berbahasa yang baik dan benar dan bertingkah laku yang baik dan benar untuk membangun 

Komunikasi yang efektif. 

Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting , maka dari itu gunakan bahasa sesuai dengan fungsinya. Dilihat dari fungsi bahasa secara umum , bahasa dapat digunakan sebagai: 

1. Alat untuk menyatakan ekspresi diri yang artinya bahasa digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. 

2. Alat komunikasi yang artinya melalui bahasa manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama manusia sebagai makhluk sosial. 

3. Alat integrasi dan adaptasi sosial yang artinya pada saat kita beradaptasi pada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita hadapi. 

4. Alat kontrol sosial yang artinya bahasa dapat diterapkan pada diri kita sendiri , kepada masyarakat, berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan yang disampaikan melalui bahasa. Seperti contoh, buku-buku pelajaran, buku ceramah agama, karya tulis imiah, dan politik adalah contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. 

Untuk meningkatkan penggunaan etika berbahasa Indonesia dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri berbahasa yang baik dan benar di manapun kita berada. Awalnya memang sulit tetapi bila dilakukan terus menerus maka akan menciptakan sopan santun yang baik dalam etika berkomunikasi. Orang akan melihat dan menilai bagaimana menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang baik. Bila hal itu terus dilakukan maka akan timbul nilai dan etika berkomunikasi yang baik. Sebaliknya bila orang berbicara sembarangan dan tidak beraturan, orang lain yang mendengarkan akan beranggapan bahwa orang itu tidak berpendidikan atau tidak bermoral. Untuk itulah bahasa dapat mencerminkan kepribadian seseorang, apalagi dalam dunia remaja yang penuh dengan emosianal. 

Pribahasa 

Sehari selembar benar setahun selembar kain artinya adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dengan keyakinan dan kesabaran akan membuahkan hasil yang baik. 


Sumber : Badudu,J.S. 1979. Membina Bahasa Indonesia Baku Seri 1 dan 2. Bandung : Pustaka Prima 

Budiman, Sumiarti. 1987. Sari Tata Bahasa Indonesia. Klaten : Intan Pariwara 

ghembiel log.2010. blogspot.com 

ikbahasa. 2010. wordpress.com 

0 komentar:

Posting Komentar